Mudahnya Mendapatkan Pahala
Bissmillahirahmanirrahim...
Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Sahabat Muslim.
Memperbanyak ibadah berharap agar Allah Taala meridhainya dan memberikan ganjaran berupa pahala kepada kita merupakan hal yang penting bagi seorang muslim. Karena dengan keridhaan Allah Taala lah yang menyampaikan kita kepada suganya Allah Taala. Dengan bertakwa kepada Allah Taala dengan mengesakannya, mematuhi segala perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya adalah upaya kita untuk mengumpulkan pahala atau balasan yang baik dari Allah Taala agar mendapatkan keridhaan-Nya dan masuk surga.
Di dalam sebuah hadits yang di riwayatkan oleh Umar Radhiyallahu ‘anhu, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
ٍعَنْ عُمَرَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهم عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِنَّمَا الْأَعْمَالُ بِالنِّيَّةِ وَلِكُلِّ امْرِئٍ مَا نَوَى فَمَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ إِلَى اللَّهِ وَرَسُولِهِ فَهِجْرَتُهُ إِلَى اللَّهِ وَرَسُولِهِ وَمَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ لدُنْيَا يُصِيبُهَا أَوِ امْرَأَةٍ يَتَزَوَّجُهَا فَهِجْرَتُهُ إِلَى مَا هَاجَرَ إِلَيْهِ
Dari Umar radhiyallahu ‘anhu, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Amal itu tergantung niatnya, dan seseorang hanya mendapatkan sesuai niatnya. Barang siapa yang hijrahnya kepada Allah dan Rasul-Nya, maka hijrahnya kepada Allah dan Rasul-Nya, dan barang siapa yang hijrahnya karena dunia atau karena wanita yang hendak dinikahinya, maka hijrahnya itu sesuai ke mana ia hijrah.” (HR. Bukhari, Muslim, dan empat imam Ahli Hadits)
Imam Bukhari Rahimahullah menjelaskan tentang hadits niat tersebut bahwa "Segala sesuatu yang tidak diniatkan karena Allah 'Aza Wa Jalla, maka akan menjadi sia-sia."
Diterima atau tidak sebuah amalan itu tegantung pada niat orang beramal tersebut, kalau niatnya ikhlas karena Allah Taala maka inssyallah bakal diterima Allah Taala asal tata cara ibadahnya sesuai dengan tuntunan Rasulullah Muhammad Shalallahu 'Alaihi Wassallam
Niat sangat penting dalam setiap amalan, dan tahu nggak kalau amalan yang biasa atau bersifat mubah bisa bernilai pahala asal dibarengi dengan niat. Seperti pergi kerja, kalau diniatkan untuk menafkai anak istri ketika kendak berangkat kerja maka akan bernilai pahala. Makan kalau diniatkan agar menjadi kuat untuk mencari nafkah anak istri juga dapat bernilai pahala. Tidur yang diniat kan untuk memulihkan kondisi agar segar kembali dan dapat bekerja untuk menafkahi anak istri juga bernilai pahala. Karena menfkahi anak istri termasuk ibadah. Pada contoh yang lain pun bisa diniatkan selain menafkahi anak istri, seperti untuk menuntut ilmu dia makan, tidurnya untuk menguatkan hafalan Al-qur'an, dan lain sebagainya.
Ibadah itu luas maknanya, secara bahasa bermakna merendahkan diri serta tunduk dan secara istilah adalah seluruh yang mencakup apa yang dicintai dan diridhai Allah 'Azza Wa Jalla, baik berupa ucapan dan perbuatan, yang zahir mau pun yang batin.
Sekarang kita sudah mengetahui apa itu ibadah dan dari mana kita mendapatkan banyak pahala. Bagi kamu yang suka olahraga juga bisa meniatkan olahraga kamu untuk menguatkan tubuh kamu agar kuat beribadah kepada Allah Taala. Semoga bermanfaat dan terimakasih.
Wassalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Komentar
Posting Komentar